Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan impor beras dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cadangan bulog. “Jadi sekarang kita beli, tapi tetap di luar barangnya. Belinya sudah, tapi impornya belum. Sekarang kita masih kasih kesempatan (Kementan dan Bulog), kalau gak salah itu 6 hari untuk nambah stok. Kalau gak ada, ya kita gak bisa main-main. Harus beli, harus bisa masuk agar stoknya cukup,” katanya kepada awak media di The Westin Hotel Jakarta, Selasa (29/11).
Mengacu pada data Kementerian Pertanian (Kementan) soal stok beras, Zulhas mengatakan stok beras RI surplus dan tidak perlu impor. Namun, stok beras tersebut ada di pedagang dan rumah tangga. Di lain sisi, ada rancu data beras antara Kementan dan Bulog. Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beberapa waktu lalu stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini hanya 651 ribu ton atau separuh dari target sebanyak 1,2 juta ton.
Kemendag menegaskan persediaan beras Bulog tidak boleh kurang dari 1,2 juta ton. DPR pun memberi waktu kepada Kementan untuk memenuhi cadangan beras nasional sebanyak 600 ribu ton dalam waktu 6 hari kerja. Hal ini disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR dengan Kementan, Perum Bulog, Badan Pangan Nasional (BPN), dan ID Food pada Rabu (23/11).