Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan Ukraina bersedia menjadi netral dan berkompromi atas status wilayah Donbass timur sebagai bagian dari kesepakatan damai. Hal itu disampaikannya pada Minggu (27/3/2022), bahkan ketika pejabat tinggi Ukraina lainnya menuduh Rusia berusaha untuk membagi negara mereka menjadi dua. Zelenskiy mendesak Barat untuk memberikan tank, pesawat, dan rudal Ukraina untuk membantu menangkis pasukan Rusia. Sementara dalam pidato video malamnya, dia pun bersikeras pada “integritas teritorial” Ukraina dalam setiap perundingan.
Dalam panggilan telepon dengan Putin pada Minggu (27/3/2022), Presiden Turki Tayyip Erdogan setuju untuk mengadakan pembicaraan minggu ini di Istanbul dan menyerukan gencatan senjata dan kondisi kemanusiaan yang lebih baik. Negosiator Ukraina dan Rusia mengonfirmasi bahwa pembicaraan langsung akan dilakukan.
Pejabat militer Rusia mengisyaratkan mengurangi ambisinya untuk fokus mengamankan wilayah Donbass. Seorang pemimpin lokal di Republik Rakyat Luhansk, yang memproklamirkan diri, mengatakan wilayah tersebut dapat segera mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia. Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina menolak pembicaraan tentang referendum di Ukraina timur. “Semua referendum palsu di wilayah yang diduduki sementara adalah batal demi hukum dan tidak akan memiliki validitas hukum,” kata Oleg Nikolenko.