WHO memperingatkan bahwa negara-negara Afrika, negara-negara miskin, dan negara-negara berkembang pulau kecil, menghadapi konsekuensi kesehatan terbesar dari perubahan iklim. Meningkatnya suhu membuat semakin sulit untuk mencapai tujuan kesehatan global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada risiko lebih dari sembilan juta kematian terkait iklim setiap tahun pada akhir abad ini.
“Semua aspek kesehatan dipengaruhi oleh perubahan iklim dari udara bersih, air dan tanah hingga sistem pangan dan mata pencaharian,” kata WHO dalam laporan tahunan Statistik Kesehatan Dunia yang dirilis pada Jumat (19/5) pekan lalu. “Penundaan lebih lanjut dalam mengatasi perubahan iklim akan meningkatkan risiko kesehatan, merusak perbaikan kesehatan global selama puluhan tahun, dan bertentangan dengan komitmen bersama kita,” imbuh WHO.
Perubahan suhu dan pola hujan juga mengancam mendorong penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, kutu, dan hewan pengerat yang telah membunuh lebih dari 700.000 orang setiap tahun ke wilayah baru. Sementara beberapa daerah menghadapi kekeringan yang parah dan yang lain bergulat dengan banjir dan konflik, wabah penyakit, termasuk virus Marburg, kolera, dan polio, seringkali membebani sumber daya, tenaga kesehatan, dan infrastruktur yang terbatas.
