Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara donatur mempertahankan dukungan pendanaan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). WHO menyebut, tudingan Israel terkait adanya sejumlah staf UNRWA yang terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 adalah pengalih perhatian dari gencarnya agresi Israel ke Jalur Gaza. UNRWA telah mengumumkan bahwa mereka sudah memutuskan kontrak dengan para staf terkait. UNRWA berisiko tidak bisa melanjutkan pemberian bantuan kepada para pengungsi Palestina, termasuk mereka yang berada di Jalur Gaza, setelah akhir Februari, jika pendanaan terhadap badan tersebut dihentikan.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengaku terkejut bahwa beberapa negara, termasuk AS, Australia, Inggris, Prancis, dan Kanada, memilih membekukan pendanaan untuk lembaganya sebagai tanggapan atas dugaan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu. Lazzarini mengingatkan, UNRWA adalah lembaga kemanusiaan utama di Gaza. Dia menyebut lebih dari dua juta orang di Gaza bergantung pada UNRWA untuk kelangsungan hidup mereka.
“Saya mendesak negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka sebelum UNRWA terpaksa menghentikan respons kemanusiaannya. Kehidupan masyarakat di Gaza bergantung pada dukungan ini dan begitu pula stabilitas regional,” kata Lazzarini.