Masyarakat Indonesia jangan sampai lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran dan lonjakan gelombang varian baru Covuid-19, XXB yang diperkirakan akan terjadi dua hingga tingga bulan ke depan. Ancaman lonjakan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan. Berdasarkan berbagai data yang telah diamati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan. Oleh karena itu, semua pihak harus terus waspada dan cermat. Hal itu merujuk pada peningkatan kasus Covid-19 yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir.
Khusus untuk wilayah lawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan. Dengan kondisi ini, pemerintah akan terus berkaca pada kasus dan pola Covid-19 di negara lain sebagai salah satu cara untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan. Pemerintah, juga terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara yang juga menunjukkan adanya peningkatan perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pertengahan tahun 2022.
Meski demikian, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun yakni puncak Omicron yang lalu. Terlepas dari itu, masyarakat harus tetap taat dan mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai, kelalaian dan kecerobohan sekecil apapun yang timbul akan mengulang pengalaman kelam di masa lalu.