Waspadai Inflasi Pangan Saat Ramadan

Inflasi nasional berpotensi terus merangkak dalam beberapa waktu ke depan. Terlebih lagi, dalam dua bulan ke depan, ada momentum Ramadan dan Lebaran yang akan memacu tingkat konsumsi masyarakat. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan harga beras bakal terkoreksi dua hingga tiga pekan ke depan. Namun, pemerhati pemberasan meminta pemerintah untuk mewaspadai kenaikan harga beras momen puasa dan Lebaran. Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan, ke depan pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga beras karena ada momen puasa dan Lebaran. Menurutnya, kenaikan harga itu pasti, karena beras merupakan kebutuhan pokok dan sebagian besar masyarakat makan nasi sehingga permintaan beras bersifat inelastis. Karena itu, menurut Esther, penting untuk menjaga pasokan beras di Indonesia agar harga beras stabil dan tidak inflasi. Esther menyoroti minimnya produksi beras sehingga membuat pasokan ke pasar berkurang. “Kalau sekarang belum ada tambahan suplai beras maka harus impor beras, makanya pemerintah harus tingkatkan produksi agar pasokan ke pasar tidak berkurang,” ucapnya.

Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan kenaikan harga beras beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi kenaikan ongkos input produksi seperti pupuk, benih, sewa lahan, upah pekerja, dan lainnya. Harga beras tinggi karena delapan bulan terakhir defisit, jadi antara produksi dan konsumsi. “Kalau lihat pada 2023 surplus hanya 340 ribu ton, sementara kebutuhan nasional itu 2,5-2,6 juta ton (per bulan). Pada saat produksi demikian persaingan mendapatkan GKP (Gabah Kering Panen) berebut di tingkat petani,” ujar Arief Prasetyo Adi, Menurut Arief, beras makin mahal lantaran kenaikan harga GKP juga mengalami kenaikan. Biasanya, sambung Arief, cara simpel menghitung harga beras yaitu dua kali lipat harga GKP. Berdasarkan data panel harga pangan NFA per 28 Februari 2024, rata-rata harga GKP tingkat petani berkisar 7.120 rupiah per kg, sedangkan harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen berkisar 16.770 rupiah per kg, dan beras medium di tingkat konsumen berkisar 14.480 rupiah per kg.

Search