Menteri Perang Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, sedang mempersiapkan diri untuk berperang. Hal ini terjadi saat Negeri Paman Sam akan memulai latihan militernya di wilayah Panama. Dalam sebuah keterangan, Hegseth mengungkapkan bahwa ini merupakan masalah yang sangat mendesak. Ia juga menyelesaikan dua tinjauan kebijakan utama, salah satunya adalah Strategi Pertahanan Nasional baru yang mengalihkan prioritas dari China ke keamanan dalam negeri dan Belahan Bumi Barat. “Untuk memastikan perdamaian, kita harus bersiap untuk perang,” ujar Hegseth kepada ratusan jenderal dan laksamana AS di pangkalan Korps Marinir di Quantico, Virginia.
Menurut Hegseth, militer AS membutuhkan lebih banyak pasukan, senjata, dan amunisi. Ia juga mengumumkan aturan keterlibatan yang lebih longgar yang akan memungkinkan militer AS untuk “mengintimidasi, menurunkan moral, memburu, dan membunuh musuh.” “Ini adalah momen yang mendesak, urgensi yang semakin meningkat,” ujarnya, merujuk pada dugaan meningkatnya ancaman.
Pernyataannya digaungkan oleh Kepala Staf Gabungan, Jenderal Dan Caine. Ia menyampaikan kepada para peserta pertemuan di Virginia bahwa Amerika “harus siap berperang.” Ia juga menyebutkan “risiko global” yang tidak disebutkan secara spesifik yang menurutnya “sedang meningkat.” Bulan lalu, Presiden Donald Trump mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang. Pada hari Selasa, Hegseth menyatakan bahwa berperang akan menjadi satu-satunya misinya.