Waspada, Jumlah Teroris ISIS Usia Remaja di Eropa Terus Bertambah

Seorang remaja Austria ditembak mati awal September setelah menembakkan senapan antik ke polisi Jerman di Mnchen. Ia diduga telah dipengaruhi oleh ekstremisme Islam. Namun, Emrah I. hampir tidak pernah menghadiri masjid setempat. Satu-satunya hal yang bisa menjadi petunjuk perilakunya di Mnchen adalah pada awal tahun 2023. Saat itu, polisi Austria tengah menyelidiki pengaduan tentang perkelahian di sekolahnya, dan menemukan video permainan komputer di telepon milik Emrah I. Dalam video tersebut, ia menandai tempat kejadian dengan bendera Al Qaeda. Polisi sekarang percaya bahwa dalam beberapa bulan terakhir, remaja tersebut telah teradikalisasi secara daring.

Antara Maret 2023 dan Maret 2024, para peneliti di Washington Institute for Near East Policy menemukan 470 kasus hukum relevan yang terkait dengan kelompok ekstremis ISIS. Remaja atau anak di bawah umur terlibat dalam setidaknya 30 kasus. Laporan tersebut menambahkan bahwa “angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi mengingat banyak negara tidak merilis data usia tahanan.” Studi lain yang dipimpin oleh Peter Neumann, profesor studi keamanan di King’s College di London, mengamati 27 kasus terkait ISIS baru-baru ini, dan hampir dua pertiga dari penangkapan terkait kelompok ini di Eropa adalah remaja.

Jaringan itu tersebar dan organik, dan tidak seorang pun tahu seberapa besar mereka sebenarnya, ujar Moustafa Ayad, direktur eksekutif untuk Afrika, Timur Tengah, dan Asia di Institut Dialog Strategis, yang menyelidiki ekstremisme dalam berbagai bentuknya. Dia juga mengatakan bahwa platform-platform media sosial tidak melakukan cukup banyak untuk menghapus konten ekstremis. Ada masalah lain juga. Menurut kepala badan keamanan federal Prancis dan Swiss, proses radikalisasi berlangsung lebih cepat.

Search