Warga Yordania Meradang, Desak Pemerintahnya Tak Tembak Jatuh Rudal Iran yang Masuk ke Israel

Warga Yordania menyatakan kemarahannya atas partisipasi pemerintah mereka dalam menghentikan serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel. Aksi protes dilakukan warga Yordania setelah Angkatan Udara Kerajaan Yordania ikut membantu Israel, menembak jatuh ratusan rudal Iran yang menargetkan situs-situs penting Israel. Iran diketahui menembakkan sedikitnya 180 rudal ke Israel pada Selasa malam. Namun langkah pemerintah Yordania yang membantu Israel menangkis serangan Iran, memantik amarah warga di negara tersebut.

Adalah Iyad Al Rantsis, salah satu warga Yordania yang menentang keras upaya penembakan rudal Iran. Ia menegaskan tidak bisa menerima alasan militer menembak jatuh rudal Iran ke Israel dengan dalih untuk melindungi warga negaranya. “Jika Yordania adalah prioritas utama, mengapa terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan sendiri?” ujar Al Rantsis. Tindakan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan pemerintah Yordania, pada April lalu pemerintah juga diprotes warga yang murka karena negara itu ikut menembak jatuh rudal Iran yang menargetkan Israel. Saat itu, warga mengamuk karena pemerintah dinilai lebih membantu Israel daripada warga Gaza, Palestina, yang digempur habis-habisan oleh pasukan Zionis. Banyak warga Yordania yang mengungkapkan kemarahannya di media sosial.

Menanggapi tudingan miring yang ditujukan untuk pemerintahannya, pemerintah pusat menjelaskan bahwa penembakan rudal dan pesawat tak berawak Iran karena dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan. Oleh karenanya pemerintah kerajaan berhak menembak rudal Iran yang dianggap berpotensi membahayakan negara. “Rudal-rudal ini melintasi wilayah udara Yordania tanpa koordinasi atau pemberitahuan kepada kerajaan, dan kami adalah negara berdaulat,” kata Nidal Abu Zeid, seorang pakar militer dan analis politik.

Search