Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengklaim memiliki dua jurus untuk mengatasi lonjakan harga kelapa yang mencapai Rp25.000 per butir. Langkah pertama adalah fokus pada penanaman bibit kelapa lebih banyak, mengingat tingginya permintaan dan memang dibutuhkan. Kedua, Kementan akan melaksanakan peremajaan pohon kelapa yang sudah berproduksi lama, mirip dengan program peremajaan sawit. Program ini menjadi prioritas dari Kementan, saat ini Kementan sedang menghitung anggaran serta jumlah pohon kelapa yang sudah tua untuk melakukan peremajaan secara bertahap.
Harga kelapa melonjak karena perebutan pasokan, disebabkan banyak kelapa yang diekspor ke China. Pedagang di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa harga kelapa parut naik sejak sebelum Ramadhan akibat persaingan pasokan antara pedagang dan petani yang mengirimkan kelapa ke luar negeri. Kementan berencana segera menjalankan program peremajaan kelapa setelah data yang diperlukan terkumpul, dengan fokus pada penanaman bibit baru dan peningkatan produksi kelapa.
