Visi dari sejumlah figur potensial bakal capres-cawapres setidaknya terlihat dalam dua acara berbeda yang digelar parpol, di Jakarta dan Semarang, pada Minggu (26/2/2023). Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta Erick Thohir kerap muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga menyangkut bakal capres/cawapres pada Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo dalam pidatonya saat acara pembukaan Rakornas PAN di Semarang, menekankan pentingnya pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur untuk dituntaskan. Dalam acara yang sama, Erick Thohir menyampaikan empat isu prioritas yang perlu diperjuangkan ke depan. Isu dimaksud terkait dengan kesenjangan sosial, keberpihakan kepada perempuan, kesehatan, dan lingkungan. Erick menyatakan bahwa lingkup kerjanya di kementerian terlalu kecil untuk menuntaskan empat persoalan itu. Sementara itu, Anies Baswedan dalam acara ”Apel Siaga Pemenangan PKS 2024”, di Jakarta, menekankan soal tantangan bersama ke depan untuk meluruskan dan memperkuat pembangunan bangsa yang telah dirintis presiden-presiden terdahulu hingga Presiden Jokowi. Ini terutama pertumbuhan ekonomi kerakyatan, supremasi hukum, penguatan demokrasi, pemerataan kesejahteraan, serta menghadirkan keadilan sosial. Selain itu, Anies menekankan bahwa politik yang diusungnya adalah politik keadilan dan persatuan, sehingga akan hadir kedamaian dan kesejahteraan.
Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, menekankan pentingnya politik gagasan dikedepankan para kandidat capres dan cawapres sejak jauh-jauh hari, karena masa kampanye Pemilu 2024 hanya 75 hari, lebih singkat dibandingkan pemilu sebelumnya. Dibutuhkan ruang dialog yang mampu mengelaborasi ide dan program para kadidat, seperti forum konsolidasi parpol. Parpol pun semestinya aktif mengundang para kandidat untuk berdialog agar tidak muncul kesenjangan antara keputusan elite dan argumentasi obyektif yang mendasarinya. Peneliti senior Pusat Riset Politik BRIN, Firman Noor, menambahkan, survei dari berbagai lembaga menunjukkan, visi, misi, dan program kandidat menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pemilih. Publik ingin melihatnya sebelum parpol memutuskan figur capres-cawapres yang akan diusung.