Pemerintah Venezuela pada Selasa (11/11/2025) mengumumkan pengerahan militer besar-besaran di seluruh wilayah negara, setelah kehadiran armada laut dan udara Amerika Serikat di lepas pantai negara tersebut. Kementerian Pertahanan Venezuela menyatakan, pengerahan ini melibatkan pasukan dari semua matra, termasuk angkatan darat, laut, udara, pasukan sungai, satuan rudal, serta milisi sipil. Langkah tersebut diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran Caracas bahwa manuver militer Washington bertujuan menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Amerika Serikat diketahui sedang melaksanakan kampanye militer di kawasan Karibia dan Pasifik timur yang disebut sebagai operasi antinarkotika. Sejak awal September, pasukan AS melancarkan serangan terhadap sedikitnya 20 kapal di perairan internasional. Menurut data militer Amerika, operasi tersebut menewaskan setidaknya 76 orang. Namun, hingga kini belum ada bukti publik bahwa kapal-kapal yang diserang itu memang digunakan untuk menyelundupkan narkoba atau menimbulkan ancaman nyata bagi AS.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump sempat mengecilkan kemungkinan pecahnya konflik bersenjata dengan Venezuela. Namun, ia menyiratkan bahwa kekuasaan Maduro berada di ujung tanduk. Venezuela menilai keberadaan militer AS di dekat wilayahnya sebagai bentuk provokasi yang dapat mengancam stabilitas kawasan.
