Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$396,3 miliar atau setara Rp6.078 triliun (asumsi kurs Rp15.337 per dolar AS) di kuartal II 2023. Angka ini turun dibandingkan posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal I 2023 yang menyentuh US$403,2 miliar alias Rp6.184 triliun. Secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 1,4 persen yoy. Ini melanjutkan kontraksi pada kuartal lalu sebesar 1,9 persen yoy.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut penurunan ULN ini dipengaruhi pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo. Sementara itu, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat seiring tetap terjaganya sentimen positif pelaku pasar global.