Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini organisasi BRICS lebih besar dari pada kelompok kerja sama negara-negara G7 (negara ekonomi maju). Hal tersebut jika merujuk kepada nilai purchasing power parity dari keseluruhan negara-negara yang sudah menjadi anggota BRICS. Sehingga menurut Menko Airlangga keikutsertaan pada organisasi BRICS ini sangat penting. “Bagi Indonesia ini penting karena dari keseluruhan GDP (gross domestic product negara anggota) yang sebesar sebelum Indonesia masuk Rp 28 triliun (dollar AS). Itu 34 persen dari global GDP,” ujar Airlangga dalam keterangannya dari Rio de Janeiro yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/7/2025). “Dengan masuknya Indonesia dan beberapa negara lain, ini sudah merepresentasi 40 persen GDP dan merepresentasi dari 56 persen penduduk dunia. Jadi ini ekonominya terus bertambah dan kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, Ini juga BRICS itu sudah lebih tinggi daripada G7,” jelasnya.
Dengan kata lain, menurut Airlangga BRICS saat ini jadi bagian kekuatan global yang diharap bisa menyuarakan suara negara-negara global south (negara berkembang) kepada dunia. Menko Airlangga melanjutkan, Presiden Prabowo dalam pernyataan di hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, Minggu (6/7/2025) juga menegaskan penolakan terhadap perang. Presiden mendorong reformasi multilateral dan mendorong keterwakilan negara global south dalam tatanan global. Khususnya dalam institusi seperti PBB, diharapkan keberadaan BRICS bisa menyuarakan situasi multilateral yang lebih adil. “Dan juga Bapak Presiden menegaskan dukungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung Spirit (KAA 1955) agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut,” ungkap Airlangga. “Kemudian di sesi terkait dengan multilateral, ekonomi, financial, dan AI, Bapak Presiden mendorong bahwa multilateralisme dalam situasi global yang multipolar ini demi kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa kemanfaatan dari New Development Bank bisa dikuatkan,” jelasnya.