Kepala ekonomi Uni Eropa (UE) mengatakan, tidak takut pada Putin dan siap bereaksi terkait pemutusan pasokan gas oleh Rusia. Uni Eropa “siap bereaksi” terhadap keputusan Rusia yang menghentikan pasokan gas ke benua biru, seperti disampaikan seorang pejabat tinggi Uni Eropa. Sebelumnya raksasa energi milik Rusia, Gazprom pada hari Jumat mengumumkan, penghentian aliran gas tanpa batas waktu ke Eropa melalui pipa gas Nord Stream 1, dengan alasan perlunya perbaikan tambahan. “Kami berharap bahwa Rusia menghormati kontrak yang mereka miliki, tetapi jika perang energi akan berlanjut atau akan meningkat sebagai tanggapan atas keputusan kami, saya pikir Uni Europa siap untuk bereaksi,” kata Komisaris Ekonomi UE, Paolo Gentiloni.
Penghentian pasokan gas terjadi setelah tensi panas hubungan Rusia dan UE berkepanjangan seiring perang di Ukraina. Dimana Rusia dituding menggunakan pasokan gas sebagai senjata untuk menekan Eropa dalam upaya untuk mendapatkan keringanan sanksi. Sedangkan Rusia membantah menggunakan energi sebagai senjata. Gazprom telah berulang kali mengatakan, bahwa sanksi Barat telah mempersulit upaya menjalankan pipa secara efisien sehingga berujung pada pengurangan aliran gas melalui pipa menjadi sekitar 20% dari kapasitas penuhnya. Keputusan Gazprom datang beberapa jam setelah G7 menyetujui rencana memberlakukan batas harga pada minyak Rusia dalam upaya untuk mengekang pendapatan minyak Moskow.
Penghentian semua pasokan gas Rusia, menempatkan UE dalam posisi terjepit menjelang musim dingin. Sejak invasi Rusia yang disebut Barat tidak beralasan ke Ukraina, UE telah berupaya mengurangi dan menghapus impor gas Rusia. Namun sementara itu mereka berebut mencari pasokan alternatif, tampaknya agak sulit mengisi pasokan.