Uni Eropa Desak Semua Pihak di Gabon untuk Menahan Diri

Uni Eropa mendesak semua pihak di Gabon untuk menahan diri. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, Uni Eropa menolak perebutan kekuasaan secara paksa di Gabon. Junta militer pada Rabu (30/8/2023) telah merebut kekuasaan dan menjadikan Presiden Ali Bongo sebagai tahanan rumah. Militer membatalkan hasil pemilu yang akan memperpanjang masa jabatan ketiga Bongo.  Ini adalah kudeta militer kedelapan di Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.

Presiden Bongo meminta tolong kepada seluruh negara-negara mitra untuk bertindak setelah militer melakukan kudeta di negara kaya minyak di Afrika tengah itu. Setelah militer resmi mengumumkan kudeta, Bongo dan keluarganya ditahan. Keluarga Bongo secara turun temurun telah memerintah Gabon selama lebih dari 55 tahun. Bongo ditempatkan sebagai tahanan rumah dan salah satu putranya ditangkap karena pengkhianatan.

Sebelumnya, seorang pemimpin militer mengatakan, putra Bongo dan penasihat dekatnya Noureddin Bongo Valentin, kepala stafnya Ian Ghislain Ngoulou serta wakilnya, dua penasihat presiden lainnya dan dua pejabat tinggi di Partai Demokrat Gabon (PDG) yang berkuasa telah ditangkap. Mereka dituduh melakukan makar, penggelapan, korupsi dan memalsukan tanda tangan presiden, serta tuduhan lainnya.

Search