Uni Eropa resmi memberikan status kandidat anggota kepada Ukraina pada Kamis (23/6), langkah yang mereka anggap sebagai sinyal khusus bagi Rusia. Pemberian status kandidat anggota ini terbilang cepat ketimbang negara-negara lain. Keanggotaan Ukraina memang dianggap mendesak karena negara itu saat ini sedang terus digempur Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pun berterima kasih atas keputusan UE yang ia sebut “unik dan bersejarah” ini. Duta Besar UE untuk Ukraina, Vsevolod Chentsov, mengatakan bahwa lampu hijau dari blok tersebut merupakan sinyal tersendiri bagi Rusia. “Ini merupakan sinyal untuk Moskow bahwa Ukraina, juga negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya, tak akan terus berada di bawah pengaruh Rusia,” ucapnya.
UE sendiri memiliki klausul yang mirip NATO, yaitu serangan terhadap salah satu anggota berarti gempuran terhadap blok tersebut secara keseluruhan. Jika Ukraina menjadi anggota, maka UE dapat dengan cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan invasi Rusia. Setelah pemberian status kandidat anggota, UE masih harus melalui serangkaian proses lain. Para pemimpin UE tak pernah berjanji bakal memberikan jalur khusus untuk Ukraina, meski status kandidat ini sendiri diberikan lebih cepat ketimbang negara-negara lain.