Pasukan Rusia telah memasuki rumah sakit terbesar di kota Mariupol, Ukraina selatan, dan mencegah dokter dan pasien meninggalkan gedung, kata wakil wali kota itu. Sergei Orlov mengatakan, sekitar 400 orang di Rumah Sakit Perawatan Intensif Regional telah disandera. Selama hampir dua minggu, kota itu telah dikepung oleh pasukan Rusia dengan gas, air mengalir, dan listrik terputus. Pihak berwenang setempat mengatakan, setidaknya 2.500 kematian telah dikonfirmasi di kota itu.
Mariupol adalah pusat dari krisis kemanusiaan yang berkembang karena makanan dan persediaan medis habis dan bantuan tidak diizinkan masuk. Kota ini terus-menerus diserang oleh Rusia, dengan sekitar 350.000 penduduk terperangkap. Pada Selasa (15/3/202), baru sekitar 2.000 orang berhasil meninggalkan Mariupol, kata dewan setempat, dan 2.000 lainnya menunggu untuk pergi. Namun, tidak ada bantuan yang diizinkan masuk.
Kondisi Ukraina terkini khusus di kota pelabuhan Mariupol, ratusan orang juga berdesakan di ruang bawah tanah sebuah gedung publik besar. Wilayah yang terkepung ini kehabisan makanan, dengan banyak juga yang membutuhkan bantuan medis mendesak. Serangan Rusia yang hampir tanpa henti telah mengubah lingkungan lama mereka menjadi gurun. Rekaman drone baru (gambar di atas) menunjukkan tingkat kerusakan yang luas, dengan api dan asap mengepul dari blok apartemen dan jalan-jalan yang menghitam dalam reruntuhan.