Ukraina Menghentikan Aliran Gas Rusia ke Eropa dengan Menutup Pipa Utama

Aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina menyusut setelah Kiev menutup penggunaan rute transit utama. Ini pertama kalinya ekspor gas melalui Ukraina terganggu sejak invasi. Ukraina tetap menjadi rute transit utama untuk gas Rusia ke Eropa, bahkan setelah Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada 24 Februari, lalu. Titik transit yang ditutup Ukraina menangani sekitar 8% aliran gas Rusia ke Eropa. Koridor Ukraina sebagian besar mengirimkan gas ke Austria, Italia, Slovakia dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

Gazprom, sebagai perusahaan gas negara yang dikendalikan Kremlin telah memonopoli atas ekspor gas Rusia mengatakan, pihaknya masih mengirimkan gas ke Eropa melalui Ukraina. Hanya saja volumenya mengalami penurunan seperti yang terlihat pada tengah pekan ini. Pada hari Rabu tercatat, volume pengiriman mencapai 72 juta meter kubik (mcm) atau menyusut dari 95,8 mcm pada hari Selasa. GTSOU, yang mengoperasikan sistem gas Ukraina menerangkan, bahwa pihaknya akan menangguhkan aliran melalui titik transit Sokhranovka, yang dikatakan mengirimkan hampir sepertiga bahan bakar yang disalurkan dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

Gazprom Rusia menekankan, keamanan pasokan gas telah dirusak oleh Ukraina yang menutup satu titik masuk untuk transit gas Rusia ke Eropa. Gangguan pada hari Rabu mendorong harga gas patokan Eropa untuk kuartal ketiga hingga 100 euro per megawatt jam di pasar terbuka sebelum tergelincir kembali. Harganya sudah meningkat lebih dari 250% di atas levelnya setahun yang lalu. Sebagian besar negara Eropa sendiri telah mengurangi ketergantungan pada gas Rusia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi negeri Beruang Merah tetap menjadi pemasok utama UE. Beberapa negara memiliki sumber pasokan alternatif, meskipun mengganti semua aliran gas Rusia menghadirkan tantangan mengingat gejolak pasar gas global bahkan sebelum perang Ukraina.

Search