Presiden Komisi Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen, Selasa (8/2) mengumumkan rencana Uni Eropa menjadi produsen utama microchip bernilai $48 miliar, untuk mengurangi ketergantungannya pada pasar Asia. Microchip diperlukan untuk komponen yang menggerakkan berbagai peralatan, mulai dari mobil hingga ventilator rumah sakit dan alat penggerak video game.
Pada masa terjadi kekurangan gas alam dan ketergantungan energi pada Rusia, terlihat risiko politik dari ketergantungan ekonomi. Oleh karena itu blok beranggotakan 27 negara itu bergerak untuk meningkatkan swasembada ekonominya di sektor semikonduktor dengan memberlakukan UU Chips.
Langkah UE ini mirip dengan kebijakan Presiden AS Joe Biden bernilai $52 miliar dalam sektor produksi chip nasional. Upaya itu untuk memastikan lebih banyak produksi chip di Amerika setelah sebelumnya mengalami hambatan persediaan semikonduktor dalam rantai pasokan.