Turki diklaim telah menguji satu rudal balistik jarak pendek buatan lokal secara diam-diam di Laut Hitam pada Selasa (18/10). Kabar ini disampaikan oleh dua orang yang familier akan isu tersebut. Sumber itu mengungkapkan satu platform gerak digunakan untuk menembak rudal tersebut. Rudal ini juga ditembakkan dari bandara dekat Kota Rize sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Rudal itu lalu terbang sejauh 562 km dan jatuh di pinggir pantai di dekat Pelabuhan Sinop, kata dua sumber tersebut. Mereka juga mengungkapkan Turki telah melangsungkan proyek rudal rahasia yang dijuluki Tayfun, yang berarti Topan dalam bahasa Turki, selama beberapa tahun. Sementara itu, Industri Pertahanan Kepresidenan, yang memantau perkembangan senjata lokal, menolak memberikan informasi apapun terkait proyek tersebut.
Selama dua dekade terakhir, Turki mencoba menjadi pemain global di bidang pembuatan senjata. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengalokasikan dana senilai US$60 miliar (Rp 928 triliun) setahun sebagai upaya mengurangi ketergantungan senjata dari Amerika Serikat dan pemasok militer asing lainnya. Berdasarkan keterangan pemerintah, Turki kini membuat 70 persen senjata militernya sendiri saat ini. Angka ini naik dari 30 persen pada 2000-an.