Ridwan Kamil, mendapat tugas khusus untuk menyosialisasikan kerja-kerja serta prestasi partai kepada masyarakat. Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan Golkar masih memiliki banyak waktu untuk meningkatkan elektabilitas, salah satunya dengan mengerahkan kader baru mereka, Ridwan Kamil (23/01). Kamil mengaku memiliki modal kuat untuk menjalankan tugas partai tersebut, yaitu kepiawaiannya memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan Golkar. Kamil juga ditugaskan untuk menggalang suara dengan turun langsung ke masyarakat. Sama seperti Kamil, Tokoh masyarakat seperti mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, juga mendapat tugas menyosialisasikan Golkar.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan kehadiran Kamil memang dapat membantu Golkar untuk menarik simpati masyarakat, khususnya dari kalangan pemilih muda. Namun, Golkar diperkirakan akan membuat perhitungan matang jika hendak memberikan kewenangan besar kepada Kamil. Tujuannya agar pemberian kewenangan besar itu tidak menjadi bumerang bagi Golkar. Meski begitu, Golkar perlu mengubah wajah dengan menunjukkan karakter pro pemilih muda. Selain itu, penting pula bagi Golkar melakukan konsolidasi karena selama ini Golkar banyak ditopang calon anggota legislatif di daerah.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan rendahnya elektabilitas Golkar disebabkan tiga faktor. Pertama, belum adanya tokoh nasional tertentu yang terasosiasi dengan bakal capres Golkar serta belum kuatnya elektabilitas Airlangga selaku ketua umum. Selanjutnya, belum berjalannya mesin partai karena masih proses persiapan Pemilu 2024. Terakhir, tokoh Golkar di tingkat lokal juga belum bergerak secara terstruktur karena belum terkonsolidasi. Kehadiran Kamil berpotensi mengerek atau bahkan menambah elektabilitas Golkar. Namun, ketokohan Kamil di Jawa Barat harus bersaing dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang juga punya basis massa besar.