Hamas dilaporkan meminta jaminan yang jelas bahwa usulan gencatan senjata terbaru yang didukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan benar-benar mengarah pada penghentian permanen perang di Gaza. Permintaan ini muncul di tengah perundingan yang intensif dan serangan udara Israel yang masih terus menewaskan warga sipil. Sumber dekat Hamas mengatakan pada Kamis (3/7/2025) bahwa pihaknya masih membahas proposal tersebut dengan faksi-faksi Palestina lainnya dan akan menyampaikan jawaban resmi kepada para mediator setelah diskusi internal rampung.
Menurut sumber yang mengetahui isi negosiasi, proposal tersebut mencakup pembebasan secara bertahap terhadap sepuluh sandera Israel yang masih hidup serta pengembalian 18 jenazah lainnya. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina. Dari 50 sandera yang masih ditahan di Gaza, sekitar 20 orang diyakini masih hidup. Proposal juga memuat ketentuan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza secara langsung, disertai penarikan bertahap pasukan Israel dari sejumlah wilayah. Selama periode itu, negosiasi permanen untuk menghentikan perang akan dimulai.
Sementara itu, serangan Israel pada hari yang sama menewaskan sedikitnya 59 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza. Korban tewas termasuk 20 orang yang sedang menuju ke lokasi distribusi bantuan dan 17 lainnya yang berada di sebuah sekolah di Kota Gaza.