Transisi EBT RI Tak Ikuti Pola Negara Lain

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, transisi energi dari energi berbasis fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) akan dilakukan dengan cara Indonesia dan melihat kondisi yang ada di dalam negeri. Tidak akan menggunakan pola negara lain karena kondisi lapangannya sangat berbeda. Indonesia negara kepulauan, tidak semua pulau memiliki EBT. Ini yang perlu dicari solusinya, yakni menyambungkan kabel antarpulau dengan transmisi. ladi, kita dukung EBT dengan transisi. Dia menyebutkan, 75 persen wilayah Indonesia adalah laut dan merupakan kepulauan. Dengan demikian, logistik adalah penting. “Kita beda dengan Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok yang berbentuk satu pulau,” tambahnya.

Menurut menteri BUMN, berbagai upaya terus menjadi pertimbangan pemerintah dalam proses transisi menuju EBT. Salah satu yang mengemuka adalah program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). “Yang kita inginkan dalam mengonsolidasikan kelistrikan ini, kita tidak mau mengikuti pola pikir negara-negara lain,” tegasnya. Apalagi jika dilihat harga jualnya hingga ke masyarakat. Jika terlalu mahal, rakyat yang akan menanggungnya. “Kalau di luar negeri itu, bayar listrik dan BBM lebih mahal, tidak masalah asal green, masyarakatnya tetap beli. Kalau di Indonesia, itu belum siap. Tingkat kemiskinan dan kesenjangan masih terasa. Itu yang harus kita perhatikan,” bebernya

Search