Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, 18 orang yang tewas dalam kontak tembak Satgas Habema TNI di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada 14 Mei lalu adalah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurut dia, informasi keberadaan dan pergerakan kelompok OPM di wilayah itu justru diketahui dari laporan masyarakat yang telah muak terhadap tindakan kelompok separatis tersebut. Ia menyebut, klaim OPM bahwa TNI menewaskan warga sipil merupakan bagian dari propaganda yang kerap dilakukan kelompok tersebut.
Sebagai contoh, lanjut Kristomei, OPM pernah membunuh guru dan tenaga kesehatan, namun menyebut korban adalah anggota TNI. Kendati demikian, Kristomei menegaskan bahwa TNI tetap membuka tangan apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke NKRI.
Sebelumnya diberitakan, OPM mengeklaim bahwa hanya tiga anggotanya yang tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Habema, sementara 15 korban lainnya adalah warga sipil. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebby Sambom mengatakan tiga korban tersebut adalah Gus Kogoya, Notopinus Lawiya, dan Kanis Kogoya.