Thailand dan Kamboja terlibat pertempuran sengit di wilayah perbatasan kedua negara. Pejabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menegaskan bahwa negosiasi dengan Kamboja tidak akan dilakukan selama pertempuran masih berlangsung. Ia juga menyebut belum ada deklarasi perang dan konflik belum meluas ke provinsi lain, meski menuding pasukan Kamboja telah menembakkan senjata berat ke wilayah Thailand tanpa target jelas, yang menewaskan warga sipil.
Di pihak Kamboja, otoritasnya menuduh sebuah jet tempur F-16 Thailand menjatuhkan dua bom di sebuah jalan, meski belum ada laporan korban dari Kamboja. Sementara itu, Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, melaporkan sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan artileri dan roket pasukan Kamboja di perbatasan, terdiri dari 11 warga
sipil—termasuk seorang anak—dan satu tentara. Selain itu, 24 warga sipil serta tujuh personel militer dilaporkan mengalami luka-luka.
Situasi pertempuran ini menunjukkan eskalasi yang serius di kawasan perbatasan, dengan korban sipil mendominasi jumlah korban tewas. Pemerintah Thailand masih bersikeras menghentikan negosiasi hingga konflik mereda, sementara kondisi di lapangan terus memanas tanpa tanda-tanda penyelesaian segera.