Terus Merangkaknya Harga Pangan Ibu Kota di Tengah Tingginya Tensi Politik Tanah Air: Pedagang Bingung dan Pasrah

Harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah pasar-pasar yang ada di DKI Jakarta masih terus merangkak. Berdasarkan data yang dilansir dari Info Pangan Jakarta (IPJ) per 21 Oktober 2023, mayoritas harga pangan berada di zona merah atau mengalami kenaikan. Kondisi ini terus berlangsung seiring dengan semakin dekatnya waktu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurut Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika, stabilitas politik di tahun menjelang pelaksanaan pemilu akan sangat dipengaruhi oleh stabilitas di bidang ekonomi. “Pemerintah harus menjaga ekonomi kokoh, bukan semata soal kebutuhan pokok, tetapi karena di tahun politik ini, masalah harga ini menjadi faktor penyulut yang mudah memanaskan suasana politik,” ujar dia,

Sepanjang 2023, menurut Yuli, harga telur ayam negeri tidak pernah stabil. Pada awal tahun, harganya adalah Rp25.000 per kilogram (kg). Kini harganya berada di kisaran Rp25.000-Rp27.000 per kg. Adapun data Info Pangan Jakarta (IPJ) menunjukkan, harga telur tertinggi saat ini berada di Pasar Pulo Gadung yang mencapai Rp30.000 per kg. Harga cabai rawit juga mengalami lonjakan. Hal ini dirasakan pedagang di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, bernama Nur (35). Menurut Nur, kenaikan harga berlangsung bertahap setiap hari. Ia menyebut, harga telur bisa naik rata-rata Rp5.000 per hari.

Data IPJ juga menunjukkan hal serupa. Rata-rata harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 58.868 per kg. Adapun harga cabai rawit merah tertinggi mencapai Rp70.000 per kg di Pasar Tomang. Tak hanya cabai rawit, harga sayur-mayur di Pasar Tomang juga ikut naik. Menurut Nur, kenaikannya bisa mencapai Rp2.000-Rp3.000 per kg. Hanya bisa pasrahPedagang beras di Pasar Jangkrik Rusno (34) mengungkapkan, harga beras sudah naik sejak lebaran tahun ini dan terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan harga ini mendapat keluhan dari pembeli. Pembeli mengeluhkan harga beras yang naik tapi kualitas tetap sama. Atas kondisi itu, Rusno merasa pasrah. Ia hanya bisa menjelaskan bahwa itu harga dari pasar induk. Sebagai pedagang, Rusno harus menyesuaikan harga jual dengan modal. Pedagang di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, bernama Enci menilai kenaikan harga beras akibat kemarau panjang tahun ini begitu parah karena kenaikannya melampaui Rp100.000 per karung. “Jualan beras dari 2010, tapi kondisi terparah ya tahun ini. Kenaikannya lebih dari Rp 100.000 (per karung).

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk melakukan stabilisasi harga pangan di Ibu Kota. Menurut August, salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemprov DKI untuk membuat stabil harga pangan adalah dengan melakukan operasi pasar. “Pengecekan seperti operasi pasar ini sangat penting dilakukan Pemprov DKI untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan stok pangan di lapangan aman,” ujar August, Jumat (6/10/2023). Menurut August, sebelum harga yang kembali meroket, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) harus mengantisipasi adanya potensi lonjakan harga pangan. “Di tengah Presiden menggalakkan ketahanan pangan, harusnya Pemprov DKI Jakarta sudah maju melangkah,” ucap August.

Search