Sebuah dokumen surat yang bocor mengungkapkan Eropa dalam status siaga atas kemungkinan menghadapi perang terbuka tahun depan menyusul ketegangan NATO dengan Rusia yang meningkat belakangan. Hal itu terungkap dari sebuah surat Kementerian Kesehatan yang dikirimkan ke berbagai badan kesehatan dan rumah sakit di Prancis. Surat Kemenkes itu meminta badan kesehatan dan rumah sakit di Prancis bersiap menghadapi kemungkinan perang pecah di Eropa tahun depan, tepatnya Maret 2026. Surat kabar itu memperingatkan bahwa antara 10.000 hingga 50.000 personel dapat diperkirakan masuk rumah sakit dalam kurun waktu 10 hingga 180 hari.
Surat tertanggal 18 Juli itu juga menyebut bahwa Prancis dapat berperan sebagai “basis belakang” dalam konflik berskala besar dalam beberapa bulan mendatang. Kemenkes Prancis bahkan mempertimbangkan untuk membangun pusat-pusat medis di dekat pelabuhan atau bandara agar para prajurit dapat “dialihkan” ke negara asal mereka. Dokumen ini muncul hanya beberapa bulan setelah Prancis mengumumkan rencana untuk mengirimkan sebuah “manual bertahan hidup” setebal 20 halaman ke setiap rumah tangga. Manual tersebut berisi instruksi persiapan menghadapi “ancaman yang akan segera terjadi,” baik berupa bencana alam, krisis kesehatan, maupun konflik bersenjata.
Dokumen Kemenkes Prancis ini juga muncul kala ketegangan negara Eropa dengan Rusia meningkat, terutama kala perundingan damai Ukraina dan Rusia masih mandek meski sudah dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sementara itu, pada Juli lalu, Presiden Emmanuel Macron juga mengumumkan rencana peningkatan belanja pertahanan Prancis, dengan target menggandakan anggaran militer pada 2027. Anggaran militer yang pada 2017 berada di angka 32 miliar euro akan naik menjadi 64 miliar euro pada 2027, dengan tambahan 3,5 miliar euro untuk tahun depan dan 3 miliar euro lagi pada 2027.