Kelompok separatisme Papua Merdeka mengeklaim melakukan serangan terhadap konvoi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Maybrat, Papua Barat Daya. Satu personel militer disebutkan gugur dalam serangan tersebut. Dan satu prajurit TNI lainnya disebutkan terluka akibat serangan itu. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) juga bertanggung jawab atas pembunuhan satu personel TNI di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta menyampaikan, serangan terhadap konvoi militer Indonesia terjadi di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur pada Ahad (3/12/2023) lalu. Sebby dalam pernyataannya itu juga menyampaikan, pasukan TPNPB-OPM juga bertanggung jawab atas kematian personel TNI atas nama Rusli di kawasan Sungai Boto, di Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (1/12/2023) lalu. Sebby mengatakan korban tersebut, adalah personel TNI dari pasukan penembak jitu yang beroperasi di Nduga dan juga di Yahukimo. Kata Sebby, personel yang dibunuh oleh kelompoknya tersebut selama ini menyamar sebagai pedagang dengan membuka usaha kios.
Kapendam Cenderawasih Kolonel Inf Johanis Parinussa tak memberikan respons untuk menjawab kebenaran peristiwa versi kelompok separatisme tersebut. Dari Markas Besar (Mabes) TNI di Jakarta, pun tak memberikan komentar.