Ternak Selundupan Persulit Pemberantasan PMK

Menjelang hari raya Idul Adha, peternak Indonesia yang biasanya panen banyak yang terpaksa gigit jari. Penyakit mulut dan kuku diketahui telah menyebar ke banyak daerah. Harga ternak jatuh. Peternak pun terpaksa menutup kandangnya. Salah satu penyebab kembali merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia adalah longgarnya pengawasan lalu lintas hewan. Harian Kompas menelusuri jejak penyelundupan hewan ternak dari Thailand, melalui pesisir timur Pulau Sumatera hingga ke peternakan di Jawa. Thailand adalah negara yang belum bebas dari PMK. Transaksi kambing antarnegara ini dilakukan, antara lain, lewat media sosial.

Kambing selundupan dari Thailand lolos dari jalur tidak resmi di Aceh Tamiang. Satu kiriman melalui “pelabuhan tikus” di Aceh Tamiang pada Februari 2022 diketahui berhasil masuk ke Jawa. Sementara pengiriman pada April 2022 berhasil disita Bea dan Cukai Langsa dan tengah menjadi barang bukti kasus penyelundupan. Sebuah peternakan di Wonosobo, Jawa Tengah, milik HR (31) diketahui memiliki kambing jenis saanen asal Thailand. Saat didatangi pada Senin (13/6/2022), terlihat satu kambing jenis saanen yang dijadikan satu kandang dengan kambing lokal dan domba wonosobo.

Lolosnya ternak hidup dari zona belum bebas PMK hingga tersebar di Sumatera dan Jawa menunjukkan lemahnya pengawasan dan sistem biosekuriti Indonesia. “Kita tidak punya sistem biosekuriti yang bagus. Biosekuriti termasuk bagaimana mencegah menyebarnya penyakit. Ini seharusnya menjadi biosekuriti nasional di setiap pintu masuk,” ujar Ketua Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Kementerian Pertanian Trisatya Putri Naipospos.

Search