Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) meminta proses importasi 350 ribu ton kedelai oleh Perum Bulog bisa dipercepat guna meningkatan ketersediaan sekaligus menekan harga komoditas tersebut di pasaran. Saat ini, rata-rata harga komoditas kedelai di tingkat perajin tahu-tempe di Indonesia telah mencapai Rp 14.600 per kilogram (kg).
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan, berdasarkan prognosa neraca pangan nasional untuk 12 komoditas pangan strategis periode Januari-Desember 2022, per 25 November 2022, stok kedelai nasional akan ada di angka 58.708 ton pada akhir tahun ini apabila tidak terjadi percepatan kedatangan kedelai impor oleh Bulog. Sementara itu, saat ini, terjadi peningkatan harga kedelai, apabila tidak terjadi percepatan kedatangan impor maka diprediksi akhir 2022 stok kedelai nasional ada di angka 58.708 ton, ungkap Rachmi saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri, Senin (28/11/2022).
Rachmi menjelaskan, untuk menjaga ketersediaan dan harga kedelai nasional, pemerintah telah menugaskan kepada Perum Bulog untuk mengimpor kedelai 350 ribu ton. Jadi, perlu dilakukan percepatan kedatangan kedelai impor, seperti sudah disampaikan Pak Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan), ada penugasan kepada Bulog untuk impor kedelai 350 ribu ton. Berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas, saat ini terjadi peningkatan harga kedelai secara gradual pada 20-27 November 2022. Kami mengharapkan agar kedatangan kedelai impor bisa lebih dipercepat karena saat ini harga di level konsumen pada perajin tahu-tempe sudah Rp 14.600 per kg. Saat ini, memang ada operasi pasar (KPSH) untuk membantu perajin dengan subsidi harga yang dilakukan Bulog kepada perajin tahu-tempe melalui koperasi (Kopti), tutur dia.