Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan melalui media sosialnya, bermimpi melakukan perjalanan menggunakan kereta api bersama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, kemudian ditunggu di stasiun Gambir oleh Presiden ke-8. Meski tak menyebut siapa Presiden ke-8 RI yang dimaksud, namun SBY menyatakan sepanjang perjalanan menyapa masyarakat bersama Jokowi dan Megawati.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, mimpi SBY merupakan sebuah harapan untuk masa yang akan datang. Meski tak mengetahui kapan mimpi itu terjadi, Syarief menuturkan, SBY ingin komunikasi dengan Jokowi dan Megawati berjalan lancar. Namun, Syarief enggan berandai-andai bahwa cuitan SBY itu merupakan sinyal Demokrat bakal berkoalisi dengan PDI-P dalam Pilpres mendatang. Bagi Syarief, SBY ingin Demokrat dan PDI-P bisa sama-sama membangun Indonesia. Syarief memaparkan, komunikasi SBY dan Megawati sebenarnya masih berjalan. Keduanya sering bertegur sapa ketika bertemu dalam acara resmi negara. Hanya saja, komunikasi dua figur tersebut tidak berlangsung secara intens. Begitu pula dengan Jokowi, Syarief mencatat selama Jokowi menjabat, SBY tak banyak berkomunikasi cukup serius dengan mantan Wali Kota Solo itu.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai cuitan SBY sangat mungkin merupakan sinyal politik yang menunjukan ketertarikan Demokrat untuk memberikan dukungan pada Ganjar. Menurut Adi, cuitan SBY mesti menjadi perhatian Anies. Pasalnya, pesan itu sangat mungkin menjadi sinyal bahwa Demokrat bakal hengkang dari KPP. Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari berharap sosok presiden ke-8 RI yang ada di mimpi SBY adalah Anies. Dengan begitu, Nasdem punya mimpi yang sama dengan SBY.