Tawaran Investasi Rp551 T ke AS Berlaku Meski RI Kena Tarif 32 Persen

Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan penawaran investasi dan impor ke Amerika Serikat senilai US$34 miliar (sekitar Rp551 triliun), meskipun AS tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia. Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa selama transaksi bersifat saling menguntungkan—baik dalam skema antar-pemerintah (G2G) maupun antar-bisnis (B2B)—Indonesia tetap akan menjalankannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk respons atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang tidak memberikan potongan tarif untuk Indonesia sejak pengumuman awal 2 April 2025.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto kini berada di AS usai mendampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS di Brasil. Ia dijadwalkan melakukan lobi dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan pejabat USTR Jamieson Greer. Meski belum ada pertemuan langsung dengan Trump, pemerintah masih berharap ada ruang negosiasi terkait tarif tersebut. Menariknya, tawaran Indonesia jauh melebihi nilai defisit perdagangan dengan AS yang hanya sebesar US$19 miliar, menunjukkan tekad kuat RI dalam menjalin kerja sama ekonomi yang lebih erat, meski belum berbuah hasil konkret.

Search