Kuatnya tarik menarik posisi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, kembali muncul setelah adanya pernyataan kesiapan Yenni Wahid, untuk menempati posisi tersebut. Kesiapan Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid, untuk menjadi bakal cawapres disampaikan saat ditemui di Kompleks Parlemen (8/8/2023).
Yenni mengakui, telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak yang memintanya untuk menjadi bakal cawapres. Sejumlah pihak dimaksud terasosiasi dengan Anies Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP); Ganjar Pranowo, bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang juga didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura; serta Prabowo Subianto, bakal capres dari Partai Gerindra. Meski demikian, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, baik terkait koalisi maupun elektabilitas.
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendi Choirie, Nasdem merupakan salah satu parpol yang berkomunikasi untuk meminta Yenny menjadi pendamping Anies. Sementara itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan justru menganggap tidak ada sesuatu yang spesial antara hubungan Anies dan Yenny. Sementara, Ketua DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan, semua tokoh memiliki kesempatan untuk menjadi bakal cawapres pendamping Anies, tidak terkecuali Yenny. Anggota Tim 8 KPP, Sudirman Said, mengatakan nama bakal cawapres sudah dikantongi Anies. Kini tinggal menunggu momentum terbaik untuk mengumumkannya.