Tarif Baru Trump Bikin Ekonomi Dunia Kehilangan Rp32.690 Triliun

Kebijakan tarif impor tinggi Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global, dengan potensi kerugian mencapai USD 2 triliun atau sekitar Rp 32.690 triliun pada 2027. Laporan terbaru Bloomberg mengungkapkan bahwa langkah ini memicu gangguan pada perdagangan dan investasi internasional. Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Trump menerapkan tarif 10% untuk seluruh impor dan lebih tinggi bagi negara-negara tertentu yang dianggap melakukan praktik perdagangan tidak adil. Meskipun beberapa tarif ditangguhkan untuk membuka ruang negosiasi, seluruh kebijakan tarif akan tetap diberlakukan mulai 1 Agustus 2025. Kondisi ini menyebabkan perusahaan global menahan belanja modal, merombak rantai pasok, dan menekan margin untuk mengatasi lonjakan biaya.

Tingkat tarif AS kini menjadi yang tertinggi sejak 1930-an, sekitar enam kali lipat dibandingkan periode jabatan pertama Trump. IMF dan OECD telah memangkas proyeksi pertumbuhan global akibat gangguan tersebut. Investasi asing langsung yang krusial bagi pertumbuhan jangka panjang terus menurun, memperparah penurunan 11% pada 2024 menurut PBB. Ekonom dari Oxford Economics menyebut kebijakan ini sebagai “pajak” yang menghambat perdagangan dan rantai pasok dunia. Meski telah tercapai kesepakatan awal dengan UE, Jepang, Inggris, Vietnam, dan terjadi gencatan senjata dengan China, negosiasi dengan negara-negara besar lainnya seperti Kanada, Meksiko, India, dan Korea Selatan masih tertunda.

Search