Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini. Teten menjelaskan tantangan terbesar yang dihadapi sektor UKM saat ini bukanlah digitalisasi, melainkan daya saing di pasar domestik. Kalau misalnya arus produk asing masih leluasa seperti sekarang, UMKM kita pasti kalah bersaing. Teten pun menyebut bahwa para pelaku UMKM telah memahami bahwa konsumen nasional lebih memilih bertransaksi secara daring. Namun, mereka kalah saing dengan produk asing. Kebanyakan UMKM terutama kuliner dan fesyen, kapasitas produksinya tidak bisa untuk pasar nasional sehingga banyak yang tidak bisa bertahan lama di e-commerce. Ditambah lagi, Teten mengungkapkan masih banyaknya produk dalam negeri khususnya di sektor UMKM yang masih mengandalkan bahan baku dari impor. Itu juga menjadi penyebab UMKM di Indonesia masih kalah saing dengan produk impor yang harganya jauh lebih murah. Oleh karena itu, Teten menegaskan bahwa perlindungan transaksi perdagangan secara daring perlu terus diperhatikan. Jadi problemnya bukan soal UMKM tidak siap, tapi kita kalah bersaing. Karena itu penting proteksi terhadap pengaturan perdagangan daring. Kita sudah batasi.