Takut Kena Serang, Negara Arab Janji ke Iran Tak Akan Bela Israel

Arab Saudi dan lima negara Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (Gulf Cooperation Council/GCC) dilaporkan was-was bisa menjadi target serangan Iran usai Teheran menembakkan 200 rudal balistik hingga hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10). Kekhawatiran itu diutarakan negara-negara tersebut dalam pertemuan di Doha, Qatar, pada pekan lalu. Dalam pertemuan itu, para menteri luar negeri negara Arab berusaha meyakinkan Iran bahwa mereka akan bersikap netral merespons eskalasi antara Teheran dan Israel yang kian memanas belakangan ini.

Salah satu sumber kepada Reuters menuturkan pertemuan yang dihadiri seluruh negara GCC itu fokus membicarakan upaya meredam ketegangan Iran dan Israel yang dikhawatirkan bisa memicu perang yang makin meluas di Timur Tengah. Negara GCC semakin cemas mereka bisa terdampak eskalasi Iran-Israel setelah sejumlah pejabat Israel mengeklaim Teheran menargetkan fasilitas vital di Timur Tengah, termasuk kilang minyak yang dimiliki beberapa negara di kawasan. GCC terdiri dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Iran siap untuk merespons dan memperingatkan agar tidak diam menghadapi “provokasi perang” Israel. Iran menegaskan serangannya ke Israel telah selesai namun bersumpah bakal melancarkan gempuran lebih besar lagi jika ada provokasi lebih lanjut. Arab Saudi punya riwayat menjadi target serangan dan sabotase Iran. Saudi pun terus waspada terhadap kemungkinan serangan Iran terhadap fasilitas minyaknya sejak peristiwa kilang minyak di Abqaiq pada 2019. Serangan ke fasilitas minyak Abaiq saat itu mampu menghentikan lebih dari 5% pasokan minyak global. Iran membantah terkait serangan tersebut.

Search