Rabu Pon merupakan hari istimewa Presiden Jokowi, yang dalam beberapa kesempatan melakukan reshuffle kabinet berdasarkan penanggalan Jawa ini. Publik pun menunggu pengumuman Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan kabinet pada Rabu Pon yang jatuh pada 1 Februari 2023. Namun, pada Rabu Pon Jokowi justru terbang ke Bali hingga Kamis, 2 Februari 2023, untuk meresmikan Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting, Saidiman Ahmad, berpendapat bahwa Anies Baswdan adalah figur politik oposisi saat ini. Ditambah lagi slogan yang diusung partai koalisi pendukung Anies Baswedan, termasuk Nasdem adalah tentang perubahan. Dengan mengusung Anies sebagai presiden, tag line ‘perubahan’ itu secara implisit beda jalur dengan pemerintah yang menginginkan pembangunan dan pemerintah Jokowi dilanjutkan. Selama Nasdem mendukung Anies, maka reshuffle kabinet akan terjadi, kecuali Nasdem berubah haluan. Saidiman mengatakan, lamanya pengumuman reshuffle kabinet oleh Jokowi bisa jadi menunggu kepastian sikap Nasdem. Di sisi lain, Nasdem juga perlu lebih memperjelas posisinya di hadapan pemilih. Saat ini, keputusan Nasdem mendukung Anies Baswedan membuat pemilih yang pro-Jokowi mulai keluar dari Nasdem. Hal ini akan merugikan Nasdem karena publik yang puas dengan kinerja Jokowi mencapai 74,2 persen. Tapi di sisi lain, pendukung Anies Baswedan belum sepenuhnya bisa ditarik oleh Nasdem.
Pengamat Politik, Arifki Chaniago, meyakini keputusan Jokowi bukan hal yang mudah. Jokowi, Surya Paloh, dan Partai NasDem memiliki sejarah panjang selama dua periode kepemimpinannya. Nasdem menjadi penyeimbang daya tawar politik Jokowi selama menjabat. Dengan kuatnya pengaruh Nasdem terhadap Jokowi, tidak heran mengapa Jokowi terkesan hanya meminta publik menunggu soal reshuffle yang digadang akan menggeser menteri Nasdem. Di satu sisi, Nasdem juga tak mau didepak dari kabinet Jokowi. Hal ini ditandai dengan pernyataan Surya Paloh yang masih mengaku masih betah di pemerintahan Jokowi.