Taiwan menyatakan sedikitnya 63 pesawat tempur dan empat kapal angkatan laut China terdeteksi di sekitar wilayahnya pada Senin (7/11). Kementerian Pertahanan Taiwan memaparkan sebanyak 31 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China melintasi garis tengah imajiner Selat Taiwan dan menerobos zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) mereka. Manuver armada kapal dan pesawat militer China itu terdeteksi Taipei melalui alat pelacak elektronik, pesawat patroli, kapal dan sistem rudal darat, kata Kemenhan Taiwan. Pada Selasa (8/11), Taiwan juga mendeteksi 21 pesawat militer dan empat kapal perang China “mengepung” wilayahnya di Selat Taiwan.
Dalam Kongres PKC, Xi Jinping juga menegaskan China menolak seruan Taiwan merdeka. PKC sepakat mengamandemen piagam partai yang mencakup penolakan terhadap kemerdekaan Taiwan. Presiden China Xi Jinping menegaskan negaranya terus memperkuat pelatihan dan persiapan militer dalam menghadapi segala macam bentuk perang apa pun. Xi menganggap saat ini keamanan China semakin tidak menentu dan tidak stabil.
Sementara itu, baru-baru ini Amerika Serikat memprediksi China bisa melancarkan invasi ke Taiwan dalam waktu dekat. Kepala Operasi Angkatan Laut AS Michael Gilday berpendapat bahwa pidato Presiden China Xi Jinping di Kongres Partai Komunis China (PKC) ke-20 menunjukkan sikap Negeri Tirai Bambu atas pemisahan Taiwan. Tak hanya AS, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Igor Sechin, meyakini Taiwan akan kembali bersatu dengan China sesuai jadwal. “Taiwan akan kembali ke pelabuhan aslinya (China) tepat waktu,” ucapnya lagi.