Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan PDIP sementara unggul dengan persentase 20,9 persen diikuti Partai Golkar dengan 14,5 persen. Peneliti senior LSI Denny JA, Ade Mulyana menyampaikan dua alasan PDIP masih unggul dan mendekati perolehan suara Pileg 2019 yakni 22,6 persen. Pertama, Jokowi masih populer dan identik dengan PDIP. Alasan kedua, PDIP menjadi salah satu partai yang menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.
Sementara untuk Partai Golkar yang berada di posisi kedua memperoleh persentase 14,5 persen atau hanya terpaut beberapa poin dibandingkan Pileg 2019 yakni 14,78 persen. Ada tiga alasan yang melatarbekalanginya. Ade menyampaikan, pertama terkait kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19. Publik melihat dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Kedua, publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Alasan ketiga, Golkar masih unggul, Golkar dan Airlangga Hartarto sebagai Ketum muncul sebagai game changer melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), lahirnya KIB mengubah tren politik.