Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu (7/7/2024) menunjukkan adanya persaingan ketat antartokoh potensial calon gubernur Jateng. Mereka adalah Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, dan Bupati Kendal, Jateng, Dico Ganinduto.
Ahmad Luthfi meraih elektabilitas tertinggi, yakni 8,6 persen. Pada posisi berikutnya, ada Dico Ganinduto (4,6 persen), Taj Yasin Maimoen (4,3 persen), Bambang Wuryanto (4,1 persen), dan Kaesang Pangarep (4 persen). Setelah lima tokoh itu, terdapat sejumlah tokoh potensial lain yang tingkat keterpilihannya di bawah 2 persen. Saat simulasi diubah menjadi 20 nama kandidat potensial, peta kekuatan pun berubah. Elektabilitas Kaesang mencapai 17,7 persen, tertinggi dibanding 19 tokoh lainnya. Begitu juga dalam simulasi 10 nama, delapan nama, dan enam nama, elektabilitas Kaesang selalu tertinggi. Menurut pendiri Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kondisi itu terjadi lantaran mayoritas pemilih belum mengetahui calon lain untuk dipilih.
Senada, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan juga melihat bahwa popularitas dan elektabilitas Kaesang belum menjamin posisinya. Menurut Djayadi, baik Kaesang, Ahmad Luthfi, Taj Yasin, maupun Bambang, memiliki kekuatan pribadi yang berbeda-beda dan masih bisa dimaksimalkan.