Bank Indonesia (BI) menyatakan permintaan pembiayaan korporasi pada April 2023 tumbuh terbatas yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 19,8 persen lebih rendah dari SBT 24 persen pada Maret 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri diikuti pembiayaan dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, permintaan pembiayaan yang bersumber dari perbankan dalam negeri terindikasi melambat. Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada April 2023 juga terindikasi tumbuh terbatas. SBT penyaluran kredit baru pada April 2023 tercatat sebesar 68,9 persen, tumbuh positif meski tidak setinggi SBT pada bulan sebelumnya sebesar 94,6 persen.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.