Neraca perdagangan April 2023 kembali mencetak surplus. BPS mencatat, surplus neraca perdagangan pada April sebesar US$ 3,9 miliar. Meski telah mencetak surplus, surplus pada bulan April 2023 mengecil signifikan bila dibandingkan dengan capaian surplus pada bulan April 2022 yang mencapai US$ 7,5 miliar. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz melihat, tren penurunan surplus neraca perdagangan akan terus terjadi ke depannya. “Ke depan, kami memperkirakan surplus perdagangan akan menyempit di tengah perlambatan ekonomi global dan normalisasi harga komoditas,” tutur Faiz. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Sebaliknya, kinerja impor diyakini akan meningkat. inilah yang kemudian membuat surplus neraca perdagangan berpeluang menyempit. Faiz melihat potensi peningkatan impor, terutama impor bahan baku ke depan. Tak melulu perkara buruk, ini justru menunjukkan bahwa permintaan domestik makin membaik. Meski, ada alasan lain di balik peningkatan impor bahan baku, yaitu menipisnya persediaan industri. Kendati berpotensi menipis, Faiz yakin capaian surplus neraca perdagangan yang berkelanjutan selama ini akan menjaga stabilitas eksternal. “Pada tingkat ini, surplus perdagangan akan mempertahankan kondisi keseimbangan eksternal di posisi yang menguntungkan,” tandas Faiz.