Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berharap di tahun 2022 Indonesia dapat kembali ke upper middle income, sehingga untuk kembali ke status tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2-5,5 persen baik secara nasional maupun wilayah. Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan pertama yang perlu dijawab yaitu recovery gap dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, baik dari aspek pertumbuhan kewilayahan (provinsi) maupun gap antar sub sektor industri . Tantangan kedua, PDB riil per kapita belum kembali ke level pra-krisis. Walaupun PDB nominal per kapita tahun 2021 sudah berada diatas level pra-krisis, namun PDB riil per kapita tahun 2021 masih di bawah pra-krisis. Tantangan ketiga adalah risiko global terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2022-2023. Misalnya, risiko varian baru Covid-19 dan potensi pandemi menjadi endemi. Rencana The Fed yang akan melakukan tapering off dan normalisasi suku bunga dalam waktu dekat juga memberikan tantangan terhadap perekonomian Indonesia.