Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mempromosikan roadmap atau peta jalan ekonomi biru untuk mengembangkan potensi sumber daya laut Indonesia, dalam side event G20 di Belitung. Suharso menjelaskan Indonesia memiliki modal besar untuk pengembangan ekonomi biru, yaitu 17.508 pulau, 290 ribu km² area laut teritorial, 3 juta km² Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan 80.791 km garis pantai.
Menurut Suharso, ekonomi biru berpotensi mempercepat pertumbuhan ekonomi global serta mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur. Kemudian, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, dan kemitraan untuk mencapai tujuan. Selain itu, Suharso menilai ekonomi biru juga dapat mencegah dan mengurangi polusi laut pada 2025 sekaligus meningkatkan nilai ekonomi pada saat yang bersamaan. Serta, berkontribusi dalam transformasi ekonomi Indonesia pasca pandemi covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kerjasama Pembangunan dan Kerjasama Nordik Denmark Flemming Moller Mortensen mengusulkan tiga poin dalam ekonomi biru. Pertama, ekonomi biru yang kuat harus berbasis harus didasarkan pada transisi hijau yang adil dan merata. Kedua, dibutuhkan kemitraan publik-swasta yang kuat dalam ekonomi biru lintas sektor negara dan wilayah. Ketiga, dibutuhkan kolaborasi regional dan multilateral yang kuat untuk mengatasi masalah lintas batas ekonomi biru.