Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober terus bertambah. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (11/12), kini sedikitnya 18.205 orang tewas dan 49.645 lainnya luka-luka. Sementara itu, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka. Sulit untuk menemukan tempat berlindung atau bahkan makanan, di daerah kantong yang padat penduduknya.
Warga Gaza mengatakan bahwa mereka yang terpaksa mengungsi berulang kali sekarat karena kelaparan dan kedinginan serta pengeboman. Truk-truk bantuan berisiko dihentikan oleh penduduk yang putus asa, ujar Carl Skau, wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB. “Setengah dari populasi kelaparan, sembilan dari 10 orang tidak makan setiap hari,” katanya kepada Reuters.
Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang – 85 persen dari populasi Gaza – mengungsi dan menggambarkan kondisi di wilayah selatan di mana mereka terkonsentrasi sebagai neraka. “Saya memperkirakan ketertiban umum akan segera hancur dan situasi yang lebih buruk dapat terjadi, termasuk wabah penyakit dan meningkatnya tekanan untuk pengungsian massal ke Mesir,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Minggu.