Di tengah ketidakpastian global yang meningkat dan ancaman dari kekeringan panjang atau El-Nino, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah cepat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, pemerintah telah menyiapkan tiga respon kebijakan dalam menghalau ketidakpastian tersebut.
Pertama, penebalan bantuan sosial (bansos) untuk memitigasi dampak el nino, ini untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan. Bantuan tersebut berupa tambahan bantuan beras sebesar Rp 2,67 triliun dan bantuan langsung tunai (BLT) el nino sekitar Rp 7,52 triliun. Kedua, pemerintah akan mempercepat penyaluran program kredit usaha rakyat (KUR) lewat program weekend banking. Ini guna menopang pertumbuhan di tengah peningkatan suku bunga. Ketiga, penguatan sektor perumahan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dengan salah satunya memberi pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) rumah harga di bawah Rp 2 miliar selama 14 bulan.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Menurutnya, ini akan menjaga daya beli masyarakat, terutama kelas bawah. Plus, insentif PPN DPT ini akan menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat kelas menengah atas yang mungkin tersendat akibat mereka lebih memilih untuk melihat keadaan. Namun, David memberi catatan terkait pemberian PPN DTP perumahan baiknya dibarengi dengan program lain yang bisa mendorong masyarakat untuk mau membeli rumah. David menambahkan baiknya pemerintah juga memberikan stimulus berupa program yang mendorong pembukaan lapangan pekerjaan. Pasalnya ini tak hanya akan menjaga daya beli masyarakat dalam jangka pendek, tetapi akan menjaga daya beli masyarakat ke depannya.