Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan resesi ekonomi makin nyata dan mengancam banyak negara. Ancaman itu masih disebabkan oleh pandemi yang belum usai dan makin menjadi akibat perang Rusia dan Ukraina yang hingga saat ini belum usai. Ia mengatakan karena perang itu, negara yang tadinya sudah rapuh akibat covid, makin terpuruk. Potensi resesi ini sudah terlihat ketika banyak negara mengalami kenaikan suku bunga, pengetatan likuiditas, serta kenaikan harga energi dan pangan.
Akibat kenaikan harga-harga di dunia, berbagai negara baik maju maupun berkembang dihadapkan dengan lonjakan inflasi yang begitu tinggi. Contohnya Amerika Serikat (AS) yang inflasinya tembus 9,1 persen di Juni 2022 yang merupakan level tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Meski demikian, Sri Mulyani menyebut perekonomian Indonesia masih cukup sehat dan aman dari ancaman resesi. Meski pernah mengalami resesi pada 2020 akibat covid, namun saat ini sudah kembali pulih dengan pertumbuhan yang positif. Ekonomi Indonesia bahkan mencapai 5,01 persen pada kuartal I 2022 kemarin. Tak hanya itu, inflasi juga masih terkontrol di level 4,35 persen pada Juni kemarin.