Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh Kementerian Lembaga (KL) agar memangkas dana belanja sebesar Rp 24,5 triliun untuk tahun anggaran 2022. Ini bertujuan untuk menambal subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dikhawatirkan membengkak. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata kepada CNBC Indonesia, Senin (30/5/2022).
Diketahui, akibat perang Rusia dan Ukrain harga minyak dunia naik hingga di atas US$ 100 per barel, sedangkan asumsi APBN hanya US$ 63 per barel. Pemerintah memperkirakan penambahan subsidi BBM, LPG dan listrik berkisar antara Rp 74,9 triliun. Selain itu ada kebutuhan untuk menambah biaya kompensasi BBM sebesar Rp 234 triliun serta penambahan kompensasi listrik sekitar Rp 41 triliun. Sehingga total subsidi dan kompensasi adalah Rp 443,6 triliun.