Sri Mulyani: Dampak Perubahan Iklim Lebih Ngeri dari Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perubahan iklim dapat memiliki dampak yang lebih luas dan signifikan bagi negara-negara di dunia dibandingkan dengan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri HSBC Summit 2022 dengan tema “Powering the Transition to Net Zero. Kita semua menyadari bahwa perubahan iklim atau krisis iklim menjadi ancaman besar bagi kemanusiaan, ekonomi, sistem keuangan, dan cara hidup kita. Laju emisi gas rumah kaca juga terus meningkat secara eksponensial.

Merujuk penelitian yang di terbitkan oleh lembaga riset asal Swiss tahun 2021, perubahan iklim juga dapat memberikan kerugian yang besar bagi perekonomian. Salah satunya, yaitu kehilangan mencapai lebih dari 10 persen dari total nilai ekonominya apabila kesepakatan Paris 2050 tidak terpenuhi. Sri Mulyani mengingatkan tekanan inflasi dapat timbul akibat gangguan rantai pasokan Nasional dan Internasional akibat perubahan cuaca seperti kekeringan, banjir, badai, dan kenaikan permukaan air laut yang berpotensi mengakibatkan kerugian finansial yang besar. Indonesia diperkirakan berpotensi memiliki kerugian ekonomi akibat krisis iklim mencapai Rp112,2 triliun atau 0,5 persen dari PDB pada tahun 2023.

Search